Kamis, 30 Desember 2010

TRAGEDI INTAN TRISAKTI

Judul Buku : Tragedi Intan Trisakti
Pengarang : Tajuddin Noor Ganie, M.Pd
Penerbit : Rumah Pustaka Folklor Banjar
Tahun : 2010

Intan Trisakti adalah nama sebutir intan sebesar 166,75 karat. Intan ini ditemukan pada tanggal 26 Agustus 1965 oleh sekelompok pendulang intan dibawah pimpinan H. Madslam dkk (24 orang). Lokasi penemuannya adalah di pendulangan intan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Banjar (sekarang Kota Banjarbaru), Kalsel. Nama Intan Trisakti (IT) diberikan oleh Presiden Soekarno pada tanggal 2 September 1965.
Menurut versi piagam yang diberikan oleh Menteri Pertambangan Republik Indonesia (Armunanto), IT tidak dijual oleh para penemunya tetapi dipersembahkan kepada Paduka Yang Mulia Presiden Soekarno (Majalah Sarinah Jakarta). Atas jasa bakti persembahan itu pemerintah berjanji akan memberikan balas jasa yang sepadan kepada para H. Madslam dkk.
Balas jasa memang diberikan dalam bentuk ongkos naik haji untuk para penemu intan ditambah dengan sanak keluarganya, dan para pejabat yang terlibat. Jika dihitung secara keseluruhan, akumulasi uang balas jasa yang diberikan pemerintah kepada H. Madslam dkk ketika itu tercatat sebesar Rp. 3,5 milyar uang lama (sebelum sanering 1965) atau Rp. 3,5 juta uang baru (setelah sanering 1965). Padahal, konon menurut taksiran kasar, harga yang pantas untuk IT ketika itu adalah Rp. 10 trilyun uang lama atau Rp. 10 milyar uang baru.
Sehubungan dengan masalah uang balas jasa yang tidak sepadan itu, maka pihak penemu IT telah berusaha untuk meminta tambahan uang balas jasa kepada pemerintah. Tapi hasilnya nihil, dan keberadaan IT sendiri sudah tidak dapat diketahui lagi dengan pasti. Hingga sekarang masih diliputi kabut misteri. Tidak ada seorang pun yang mengetauhi dengan pasti di mana IT berada sekarang ini. Nasibnya berbeda dengan Intan Koh I Noor atau Intan Putri Malu yang masih dapat dilacak keberadaannya hingga sekarang ini
Selain memaparkan informasi tentang nasib buruk yang dialami oleh para penemu intan Trisakti, Tajuddin Noor Ganie, M.Pd (TNG) juga memaparkan informasi tentang (1) Sejarah Eksploitasi Intan Placer di Kalsel, (2) Catatan Kronologis Penemuan 27 Butir Intan Besar di Kalsel 1809-2009, (3) Daftar Rekor Fisik 27 Intan kalsel, (4) Kamus Profil 27 Butir Intan Kalsel, (5) Pengalaman Pribadi sebagai Pendulang Intan, dan (6) Mendulang Intan Tak Lagi Menjanjikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar